SEJARAH DESA UTAMA

Asal-Usul/Legenda Desa ‘’ GALUH CIANCANG ATAU UTAMA ‘’

 

Pusat Pemerintahan Kertabumi berpindah – pindah, mula – mula berpindah ke Pataruman terus ke Liunggunung, selanjutnya berpindah ke Bojonglopang dan terakhir di Ciancang / Desa Utama sekarang.

Yang memindahkan dari Bojonglopang ke Ciancang adalah Kanduruan Wira Perbangsa IV yang bergelar Adipati Panata Yudha 1 pada Tahun 1655 M.

Karena beliau diangkat menjadi Bupati di Karawang maka Ciancang digantikan oleh kakaknya sendiri.

Dengan Susunan Sebagai Berikut :

Dalem Apun Sandra Merta/Raden Tumenggung Sandra Merta (1656 – 1658 M ) Putra sulung Dalem Singa Perbangsa III, Menikah dengan Ny. Rd. Ajeng Selanata Putri Dalem Taruna Dita dari Rajadesa dan sebelum menjadi Bupati ia diangkat menjadi Umbul dulu sedangkan sebagai Patihnya adalah Candra Nagara dan Panglima tingginya Kyai Maswargabaya dimana pada tahun 1658 M. Selanjutnya pindah ke Kerawang besama adiknya sedangkan di Ciancang digantikan adik iparnya Rd. Suta Baya. Setelah wafat dimakamkan di Turalak Desa Utama.

Dalem Demang Sutabaya/ Rd. Adipati Singanagara (1658 – 1675 M)

Putra Dalem Jayengpati Jayengbaya, Bupati Bendanagara (Cibatu Ciamis) dari Ny. Rd. Caweri Putri Aria Braja Kasep Patih Nagara tengah. Menikah dengan Ny. Rd. Kertawati Putri Dalem Singaperbangsa III dan dikaruniai tiga putra putri yaitu Ny. Rd. Ayu Gedeng Winata Menikah dengan Rd. Angganata putra Bupati Imbanagara pertama Ny. Rd. Ayu Gedengsari menikah dengan Raden Warganala I putra Pangeran Girilaya dari selir dan ke tiga Rd. Kiai Masbayasuta yang menjadi Patih Ciancang. Setelah wafat dimakamkan di Gunung Jati Desa Utama.

Dalem Wiranagara / Raden Tumenggung Warganata ( 1675-1683 M)

Putra Dalem Wirasuta, Menikah dengan Nyai Rd. Gandanagara Putri Kertadinata Patih Imbanagara, diantara putranya bernama Rd. Nata Dinata dan diangkat sebagai patihnya adalah Rd. Candradinata adik sepupunya sendiri setelah wafat dimakamkan di Bojongnangoh Desa Utama.

Dalem Apun Puspanagara / Rd. Tumenggung Jiranagara (1683-1685 M) Putra Dalem Wirasuta atau adik Dalem Wiranagara, menikah dengan Ny. Rd. Ajeng Api Putri Rd. Demang Kertayuda Patih Ciasem keturunan Dalem Panembahan Wangsa Bupati Pagaden. Putranya bernama Rd. Adinagara menetap di Dermayu dan setelah wafat dimakamkan di Pasir Betrik Desa Utama.

Pangeran Warganala I (1685 – 1700 M) Putra pangeran Girilaya penguasa Cirebon , karena pernikahannya dengan Nyi Ajeng Gedengsari Putri Dalem Suta Baya maka ia berkesempatan untuk menjadi sulur Keadipatian di Ciancang. putra putri beliau yaitu, Ny. Ajeng Tejanata diperistri oleh Patih Candradinata Putra Dalem Candranagara putra Anggawacana, Rd. Atamanaramayuda / panembahan Warganala II menjadi Demang Baregbeg, Rd. Dipareja I diangkat  Patih Ciancang dan Rd. Abdul. Beliau memberikan warna keagamaan yang kuat karena pengaruh Cirebon. Setelah wafat dimakamkan di Gunung Jati Desa Utama.

Dalem Apun Candranegara (1700-1714 M) Putra Dalem Candramerta menikah dengan Ny. Rd. Ajeng Brajanata dikaruniai tiga putra putri yaitu : Ny. Rd. Ratusari, Ny. Rd. Ratasari dan Sura Magala ( Panglima Ciancang ). Pada masa beliau diangkat Patihnya adalah Raden Imranata dan Panglimanya Rd. Imbabraja keduanya adik sepupunya sendiri setelah wafat dimakamkan di Pasarean Bobojong Desa Utama.

Ny. Rd. Ayu Rajakusumanagara / Dalem Istri (1718-1736 M) Putra dari Dalem Jayengpati II / Bupati Bendanagara / Cibatu Ciamis pada tahun 1718 M, kekuasaan diserahkan pada suaminya agar pemerintahan lancar lagi. Setelah wafat dimakamkan di Gunung Jati Desa Utama.

Dalem Kertayana / Rd. Tumenggung Wiramantri (1718-1736 M) Putra dari Dalem Jayengpati II /Rd. Tumenggung Wirautama I Bupati Cibatu Ciamis dari garis nenekny beliau cucu adik Dalem Sutabaya. Pada masa beliau patihnya adalah Rd. Wargabaya putra Patih Baya Suta I terus diganti oleh Rd. Dipayuda (Dipareja II). Dikaruniai putri Nyai Raden Ayu diperistri oleh Rd. Adipati Kusumadinata I (Bupati kelima) dan Rd. Jayamanggala. Saudara kandung Rd. Kertayana adalah Rd. Tumanggung Jayengpati III menjadi Bupati Cibatu Ciamis sedangkan Dalem Jangraga menjadi Demang dipende setelah wafat dimakamkan di Gunungjati Desa Utama.

Dalem Adipati Jayamanggala / Rd. Tumenggung Wiramantri II (1736-1762 M) Putra Dalem Kertayana, memperistri Ny. Rd. Ratusari Putri Dalem Indranagara dianugrahi tiga orang putra yaitu : Rd. Suryakusuma, Rd. Suryamangala dan Rd. Wanakusuma. Padamasa pemerintahnya pernah mengalami penyerangan dari pihak kanduruan bayumas, tetapi berkat bantuan Imbanagara dan daerah sekitarnya penyerangan dapat diatasi.

Dalem Adipati Suryakusuma atau Rd. Tumenggung Wiramantri III (1762-1787 M) Putra Pertama Dalem Jayamanggala. Istri pertamanya adalah Ny.  Rd. Kertayuda Putri Rd. Jayapati atau cucu Rd. Akhmad  Angga/ Panglima perang Ciancang, dan istri keduanya. Nyai Raden Panakraton Putri dari Rd. Ngabei Surabaya panghulu Rajadesa. Putra dari istri pertamanya adalah : Rd. Suryanagara, Ny. Rd. Gandakusuma, Ny. Rd. Dewi, Rd. Jadimenggala Rd. Wangsajaya, Ny. Rd.Ajeng Sitipatimah Rd. Tampan dan Ny. Rd. Natayuda II. Sedangkan putra dari istri keduanya adalah : Rd. Ngabei Simaraya Ny. Masnamasih, Ny. Mashartika, Mas Kiai Januddin Ny. Maskanati, Masjalisah, Ny. Masloyang, Ny. Massajab dan Ny. Maspurnama. Diangkat sebagai patihnya adalah Rd. Demang Natanagara atau Rd. Demang Natadireja, sebalum berakhir  memerintah patihnya diganti oleh menantu Rd. ..... Setelah Wafat Dimakamkan di Gunungsari Kertasari Ciamis.

Dalem Adipati Suryanagara / Rd. Tumenggung Wiramantri IV (1787-1789 M) dan (1791-1803 M) Putra sulung Rd. Sueyakusuma, Putra Putrinya adalah Dalem Anom Ranggakusuma, Ny. Rd. Ayu Rajamustika dan Ny. Rd. Teja Kusuma yang diperistri Rd. Wangsamanggala Cucu Kiayi Masjadinata. Pada tahun 1789 M, terjadi tragedi berdarah ketiga kalinya di Bumi Ciancang, lazim disebut “ Bedah Ciancang “ yaitu diserangnya Ciancang yang ketiga kalinya oleh pasukan Dayeuh Luhur yang diperkuat oleh pasukan Banyumas yang dipimpin oleh Ngabei Donan dan Ngabai Raksa. Pasukan tersebut disebut “ Pasukan Wetan “ , dengan personal 2.000 pasukan.

Dapat dimengerti karena pada waktu itu Ciancang lebih dekat dengan Cirebon daripada dengan daerah timur. Tetapi kembali pada kompeni pada waktu itu memerintah daerah Imbanagara, Sukapura dan Limbangan untuk mengirimkan pasukan membantu Ciancang, malahan pasukan kompeni berdomisili di Ciancang dan Imbanagara selama dua tahun.

Selama dua tahun pemerintahan diwakilkan kepada seorang penghulu sekaligus wedana Bernama Panembahan Wadanala IV atau Kyai Jalipan dari tahun 1789-1791 M dan oleh Kompeni disebut “ Bupati Voolmach”,

Pada akhir kekuasaannya pada Tahun 1803 M beliau mengganti nama Ciancang dengan “ Utama” sebagai “ Titimangsa” pernah diserang pasukan wetan sebanyak tiga kali dari hitungan Nista, Maja, Utama. Beliau digantikan oleh Keponakannya sekaligus menantunya bernama Rd. Wira Barata atau Rd. Demang Wiratmaka. Setelah Wafat Dimakamkan Pakuncen, Cijantung Desa Dewasari.

Panembahan Warganala IV/Kyai Jalipan (1789-1791 M) Putra Panembahan Warganala ada III  Panglima Perang Ciancang, beliau dari keluarga agamawan salih masih berdarah Cirebon, Paman-pamannya semuanya Tokoh Agama yang disegani seperti Rd. H. Ja’far (Kyai Kadupugur), Kyai Jayapati dan Kyai Mas Noerkasim (Kyai Malangdewa) semuanya dimakamkan di Kalimati Desa Kertasari. Panembahan Warganala IV memperistri Ny. Rd. Natamirah adik Rd. Wirabrata / Wiratmaka dan Ny. Rd. Sarinagara putri Kyai Mas Jadinata seorang penghulu Utama Berputra : Rd. Sutayuda  (R. H. Thoyib), Rd. Wangsadipa (H. Yusuf), R. H. Razak, Ny. Mudaresmi dan Ny. Rd. Ajeng Natadewi.Setelah wafat dimakamkan di Pasir Ciawitali Desa Utama.

                  Rd. Wirabrata / Rd. Demang Wiratmaka, Bupati Utama (1803-1806) Sebagai Patih Poolmach Utama (1806-1811) dan sebagai Patih Galuh Ciamis (1812-1819). Beliau Putra dari pasangan ayah Rd. Demang Natanegara / Natadireja dan Ibu Ny. Rd. Gandakusuma, menikah dengan kakak sepupunya yaitu Ny. Rd. Ayu Rajamustika Utama putri Dalem Surinagara / Wiramantri IV . Adi-adik beliau adalah Ny Rd. Sarinagara diperistri oleh Rd. Demang Gandrakusuma (Patih Utama), Ny Rd. Gandasari diperistri oleh Rd. Sutareja, Rd. Suryadana dan Ny. Rd. Natam Diperistri oleh Panembahan Warganala IV / Kyai Jalipan. Pada awal Abad 19 M Kompeni secara intensif mulai masuk ke daerah seperti Galuh, di Utama ditiadakan Bupati dan hanya diatur oleh seorang patih yang berkuasa penuh (Patih Poolmach), tiga Kabupaten disatukan yitu : Imbanagara, Cibatu Ciamis dan Ciancang Utama.

Pada Permulaan Utama Dijadikan Kota Regent yang mengkoordinir Kabupaten Galuh, Sukapura dan Limbangan, tetapi dianggap kurang strategis maka dipindahkan. Regen pertema adalah Pangeran Satawijaya yang menikah denagan Ny Rd. Majakasih adik sepupu Rd. Wirabrata.

Rd. Wirabrata / Rd. Demang Wiratmaka berputra II orang yaitu : Rd. Demang Anggakusuma, Ny Rd. Dewi, Rd. Wirajibja, Rd. Demang Surantareja, Rd. Demang Wiradireja, Rd. Dewi, Rd. Surantareja, Ny Rd. Natamirah, Rd. Yudabrata/Rd. H. A Razak, Ny. Rd. Siti Katijah, Rd. Wirabrata II dan Rd. Agah Wirasomantri. Jabatan terakhir sebagai patih Galuh Ciamis pada masa Regent dan Bupati Pangeran Sutawijaya, Rd. TumenggungNatanagara, dan Rd. Tumanggung Wirahadikusuma setelah wafat dimakamkan dimakam buleud bojonghuni, Ciamis, selanjutnya, Kertabumi, Pataruman, Bojonglopang dan Ciancang Atau Utama sekarang  hanya sebuah desa biasa.   

 

Sejarah Pemerintahan Desa

NAMA-NAMA DEMANG / LURAH / KEPALA DESA

SEBELUM DAN SESUDAH BERDIRINYA DESA UTAMA

NO

NAMA KEPALA DESA

TAHUN

KETERANGAN

01

Rd.Wangsadipa / H.Usup Sidik/Kuwu Genda

1834 - 1855

Kepala Desa

02

Demang Wiradireja/Wiratmaka 2

1855 - 1882

Kepala Desa

03

Wira Perwana/Rd.H.Abdul Basari Wiratmaka 3

1882 - 1911

Kepala Desa

04

Wira Sukarna/Wira Permana/Kuwu Bintang

1911 - 1926

Kepala Desa

05

Wirasuanda/Rd.Muhamad Sultoni

1926 - 1946

Kepala Desa

06

RE.Ganasmara Jayamiharja

1946 - 1962

Kepala Desa

07

Serma Rahmat

1962 - 1966

Kepala Desa

08

Serma Agus Sham

1966 - 1967

Kepala Desa

09

RE.Gumira Wiramiharja/Rd.Entah Jaya Miharja

1967 - 1976

PJS

10

Sukandi

1976 - 1978

PJS

11

A.Ibnusri

1978 - 1986

Kepala Desa

12

Ahmad Sadeli

1986 - 1989

PJS

13

Aceng Kohar

1989 - 1997

Kepala Desa

14

Ili Sadeli

1997 - 1999

PJS

15

H.Ma’mun Djauhari, BA.

1999 - 2006

Kepala Desa

16

Didi Rasyidi, BA.

2006 - 2007

PJS

17

Agus Nurulsyam S.,S.IP.,M.Si.

2007 - 2013

Kepala Desa

18

Aep Djam’an Sholih, SE.

2013 - 2019

Kepala Desa

19

Jajang Heryadi

2019-2020

PJS

20

Slamet Mulyana

2020-2021

PJS

21

Aep Djam’an Sholih, SE.

2021 - 2029

Kepala Desa